Togeloverz.info - Tim bulu tangkis putra Indonesia berhasil mempersembahkan medali emas SEA Games 2015. Di partai final, Indonesia berhasil menggilas Thailand 3-2.
Dalam pertandingan yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Jumat (12/6/2016), Indonesia dan Thailand langsung memberikan tontonan menarik. Kedua tim yang punya tradisi bulu tangkis saling kejar-mengejar kemenangan dalam lima rangkaian pertandingan.
Di laga pertama, Indonesia yang menurunkan pemain mudanya, Jonatan Christie menghadapi juara bertahan SEA Games 2013 nomor tunggal, Tanongsak Saensomboonsuk. Kekalahan tak terelakkan untuk Indonesia setelah Jonatan harus tunduk dari Saensomboonsuk dengan skor 17-21, 19-21. Thailand memimpin 1-0.
Indonesia berhasil menyamakan kedudukan di partai kedua setelah Angga Pratama/Ricky Karanda mengalahkan Bodin Issara/Nipitphon Puangpuapech. Angga/Ricky yang sebelumnya bertekad menyumbang emas, menunaikan janjinya dengan merebut kemenangan 21-15, 21-13 dan membuat kedudukan jadi imbang 1-1.
Thailand yang tersengat di partai kedua, kembali memimpin lewat aksi pemain seniornya, Boonsak Ponsana. Pemain Thailand yang hanya sekali menang atas Taufik Hidayat dari sepuluh pertemuan, membungkam Firman Abdul Kholik dengan skor 21-7, 21-14.
Beruntung, Indonesia berhasil memperpanjang nafasnya di pertandingan yang kembali dilakukan di nomor ganda. Pasangan Kevin Sanjaya/Markus Fernaldi sukses mengalahkan Pakkawat Vilailak/Wannawat Ampunsuwan dengan permainan tiga gim yang berakhir 21-19, 18-21, 21-14. Skor 2-2 memaksa penentuan juara ditentukan di laga terakhir.
Di laga penentu yang mempertandingkan nomor tunggal, Indonesia yang menurunkan Ihsan Maulana Mustofa berhasil mengatasi Suppanyu Avihingsanon lewat pertarungan melelahkan. Ihsan memastikan emas untuk Indonesia setelah menang 20-22, 21-16,21-9.
Ihsan bahkan sempat tak tertahankan di awal pertandingan setelah mendominasinya jalannya pertandingan. Sayangnya jelang keunggulan yang sudah di depan mata terbuang setelah Suppanyu berhasil mengejarnya dan memaksa pertandingan harus diakhiri dengan deuce. Lagi-lagi, pemain muda Indonesia itu gagal mempertahankan irama permainannya dan kalah 20-22.
Di gim kedua, penampilan Ihsan kembali menonjol. Ia lagi-lagi menunjukkan dominasinya hingga bisa meraih angka 11 lebih awal untuk interval di poin 11-5.
Setelah itu, Ihsan terus menggempur pertahanan Suppanyu. Meski lawannya bisa mengejar, Ihsan bisa mengambil gim kedua dengan skor 21-16 dan pertandingan pun harus dilalui dengan rubber game.
Di gim penentuan ini, Ihsan terlihat masih bugar. Berbeda dengan Suppanyu yang kepayahan mengejar bola yang diberikan Ihsan. Di sisa-sisa tenaganya, Suppanyu ternyata masih bisa memberikan perlawanan. Namun, Ihsan yang sudah mengetahui kelemahan lawan terus mengocok tenaga Suppanyu dengan bola silang kombinasi permainan net.
Saat ketinggalan 3-8, Suppanyu mencoba mengulur waktu untuk menarik nafas panjang dengan meminta perawatan ibu jari kanannya. Sayangnya upaya ini tidak berhasil. Sebaliknya Ihsan yang mendapatkan dukungan dari anggota tim makin ganas dan bisa mendulang angka 11-4 untuk interval.
Angka demi angka terus ditambang Ihsan sampai kedudukan 14-7. Ihsan hanya kehilangan dua angka saja sebelum menutup pertandingan dengan skor 21-9 sekaligus memastikan emas buat Indonesia.
0 comments:
Post a Comment